Rabu, 30 September 2009

Sambut Hari yang Fitri dengan saling maaf memaafkan

Photobucket

Gema Ramadhan segera berakhir, tak terasa kita sudah dipenghujung bulan suci Ramadhan, bulan seribu bulan yang penuh barokah, anugerah dan magfiroh yang tidak terhingga.
Sebulan lamanya kita menjalankan ibadah puasa, menahan dahaga (lapar dan haus) serta menahan hawa nafsu dan amarah dalam diri kita.
Kini kita akan menanti Hari kemenangan, dimana hari yang ditunggu-tunggu selama sebulan lamanya menjalankan ibadah puasa yang pahala kita dilipat gandakan.
Segenap upaya tercurahkan untuk para pemudik dan Rumah Tangga, yang ingin merayakan hari kemenangan untuk kembali ke fitri, hari yang fitri adalah hari dimana kita semua menggemakan suara-suara takbir dan sholawat dengan penuh kegembiraan.
Disamping itu dalam menanti hari kemenangan tiba. Marilah kita menunaikan Zakat untuk mereka yang membutuhkan, karena mereka pun ingin merayakan hari kemenangan tanpa adanya kesedihan dikala orang-orang disekitarnya merayakan dengan penuh kegembiraan. Dan kita saling memaafkan jika keluarga, sahabat, saudara, atau orang lain mempunyai kesalahan yang disengaja atau pun tidak disengaja agar kita kembali kefitrah yang benar-benar fitri.

Sabut hari kemenangan dengan bersalam-salaman dan berjabat tangan antar umat Islam.
Agar tidak ada perpecahan dalam Islam.

Takoballahu mina waminkum takoball ya karim.

Minal Aidzin Wal Faidzin Mohon maaf Lahir dan Batin
Ahmad Yani dan Keluarga

Rabu, 16 September 2009

RAHASIA PUASA

Sebagai muslim yang sejati, kedatangan dan kehadiran Ramadhan yang mulia pada tahun ini merupakan sesuatu yang amat membahagiakan kita. Betapa tidak, dengan menunaikan ibadah Ramadhan, amat banyak keuntungan yang akan kita peroleh, baik dalam kehidupan di dunia maupun di akhirat
kelak.

Disinilah letak pentingnya bagi kita untuk membuka tabir rahasia puasa sebagai salah satu bagian terpenting dari ibadah Ramadhan.
Dr. Yusuf Qardhawi dalam kitabnya Al Ibadah Fil Islam mengungkapkan ada lima rahasia puasa yang bisa kita buka untuk selanjutnya bisa kita rasakan kenikmatannya dalam ibadah Ramadhan.

1. Menguatkan Jiwa

Dalam hidup hidup, tak sedikit kita dapati manusia yang
didominasi oleh hawa nafsunya, lalu manusia itu menuruti
apapun yang menjadi keinginannya meskipun keinginan itu
merupakan sesuatu yang bathil dan mengganggu serta
merugikan orang lain. Karenanya, di dalam Islam ada
perintah untuk memerangi hawa nafsu dalam arti berusaha
untuk bisa mengendalikannya, bukan membunuh nafsu yang
membuat kita tidak mempunyai keinginan terhadap sesuatu
yang bersifat duniawi. Manakala dalam peperangan ini
manusia mengalami kekalahan, malapetaka besar akan terjadi
karena manusia yang kalah dalam perang melawan hawa nafsu
itu akan mengalihkan penuhanan dari kepada Allah Swt
sebagai Tuhan yang benar kepada hawa nafsu yang cenderung
mengarahkan manusia pada kesesatan. Allah memerintahkan
kita memperhatikan masalah ini dalam firman-Nya yang
artinya: Maka pernahkah kamu melihat orang yang menjadikan
hawa nafsunya sebagai Tuhannya dan Allah membiarkannya
sesat berdasarkan ilmu-Nya. (QS 45:23)

Dengan ibadah puasa, maka manusia akan berhasil
mengendalikan hawa nafsunya yang membuat jiwanya menjadi
kuat, bahkan dengan demikian, manusia akan memperoleh
derajat yang tinggi seperti layaknya malaikat yang suci
dan ini akan membuatnya mampu mengetuk dan membuka
pintu-pintu langit hingga segala do’anya dikabulkan
oleh Allah Swt, Rasulullah Saw bersabda yang artinya: Ada
tiga golongan orang yang tidak ditolak do’a mereka:
orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil dan
do’a orang yang dizalimi. (HR. Tirmidzi)

2. Mendidik Kemauan

Puasa mendidik seseorang untuk memiliki kemauan yang
sungguh-sungguh dalam kebaikan, meskipun untuk
melaksanakan kebaikan itu terhalang oleh berbagai kendala.
Puasa yang baik akan membuat seseorang terus
mempertahankan keinginannya yang baik, meskipun peluang
untuk menyimpang begitu besar. Karena itu, Rasulullah Saw
menyatakan: Puasa itu setengah dari kesabaran.

Dalam kaitan ini, maka puasa akan membuat kekuatan rohani
seorang muslim semakin prima. Kekuatan rohani yang prima
akan membuat seseorang tidak akan lupa diri meskipun telah
mencapai keberhasilan atau kenikmatan duniawi yang sangat
besar, dan kekuatan rohani juga akan membuat seorang
muslim tidak akan berputus asa meskipun penderitaan yang
dialami sangat sulit.

3. Menyehatkan Badan

Disamping kesehatan dan kekuatan rohani, puasa yang baik
dan benar juga akan memberikan pengaruh positif berupa
kesehatan jasmani. Hal ini tidak hanya dinyatakan oleh
Rasulullah Saw, tetapi juga sudah dibuktikan oleh para
dokter atau ahli-ahli kesehatan dunia yang membuat kita
tidak perlu meragukannya lagi. Mereka berkesimpulan bahwa
pada saat-saat tertentu, perut memang harus diistirahatkan
dari bekerja memproses makanan yang masuk sebagaimana juga
mesin harus diistirahatkan, apalagi di dalam Islam, isi
perut kita memang harus dibagi menjadi tiga, sepertiga
untuk makanan, sepertiga untuk air dan sepertiga untuk
udara.

4. Mengenal Nilai Kenikmatan

Dalam hidup ini, sebenarnya sudah begitu banyak kenikmatan
yang Allah berikan kepada manusia, tapi banyak pula
manusia yang tidak pandai mensyukurinya. Dapat satu tidak
terasa nikmat karena menginginkan dua, dapat dua tidak
terasa nikmat karena menginginkan tiga dan begitulah
seterusnya. Padahal kalau manusia mau memperhatikan dan
merenungi, apa yang diperolehnya sebenarnya sudah sangat
menyenangkan karena begitu banyak orang yang memperoleh
sesuatu tidak lebih banyak atau tidak lebih mudah dari apa
yang kita peroleh.

Maka dengan puasa, manusia bukan hanya disuruh
memperhatikan dan merenungi tentang kenikmatan yang sudah
diperolehnya, tapi juga disuruh merasaakan langsung betapa
besar sebenarnya nikmat yang Allah berikan kepada kita.
Hal ini karena baru beberapa jam saja kita tidak makan dan
minum sudah terasa betul penderitaan yang kita alami, dan
pada saat kita berbuka puasa, terasa betul besarnya nikmat
dari Allah meskipun hanya berupa sebiji kurma atau seteguk
air. Disinilah letak pentingnya ibadah puasa guna mendidik
kita untuk menyadari tinggi nilai kenikmatan yang Allah
berikan agar kita selanjutnya menjadi orang yang pandai
bersyukur dan tidak mengecilkan arti kenikmatan dari Allah
meskipun dari segi jumlah memang sedikit dan kecil. Rasa
syukur memang akan membuat nikmat itu bertambah banyak,
baik dari segi jumlah atau paling tidak dari segi rasanya,
Allah berfirman yang artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala
Tuhanmu memaklumkan: “Sesungguhnya jika kamu
bersyukur, pasati Kami akan menambah (nikmat) kepadamu,
dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya
azab-Ku sangat pedih. (QS 14:7)

5. Mengingat dan Merasakan Penderitaan Orang Lain

Merasakan lapar dan haus juga memberikan pengalaman kepada
kita bagaimana beratnya penderitaan yang dirasakan orang
lain. Sebab pengalaman lapar dan haus yang kita rasakan
akan segera berakhir hanya dengan beberapa jam, sementara
penderitaan orang lain entah kapan akan berakhir. Dari
sini, semestinya puasa akan menumbuhkan dan memantapkan
rasa solidaritas kita kepada kaum muslimin lainnya yang
mengalami penderitaan yang hingga kini masih belum
teratasi, seperti penderitaan saudara-saudara kita di
Ambon atau Maluku, Aceh dan di berbagai wilayah lain di
Tanah Air serta yang terjadi di berbagai belahan dunia
lainnya seperti di Chechnya, Kosovo, Irak, Palestina dan
sebagainya.

Oleh karena itu, sebagai simbol dari rasa solidaritas itu,
sebelum Ramadhan berakhir, kita diwajibkan untuk
menunaikan zakat agar dengan demikian setahap demi setahap
kita bisa mengatasi persoalan-persoalan umat yang
menderita. Bahkan zakat itu tidak hanya bagi kepentingan
orang yang miskin dan menderita, tapi juga bagi kita yang
mengeluarkannya agar dengan demikian, hilang kekotoran
jiwa kita yang berkaitan dengan harta seperti gila harta,
kikir dan sebagainya.

Allah berfirman yang artinya: Ambillah zakat dari sebagian
harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka dan mendo’alah untuk mereka.
Sesungguhnya do’a kamu itu (menjadi) ketentraman
jiwa bagi mereka. Dan Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui. (QS 9:103)

Sambut dengan Gembira

Karena rahasia puasa merupakan sesuatu yang amat penting
bagi kita, maka sudah sepantasnyalah kalau kita harus
menyambut kedatangan Ramadhan tahun ini dengan penuh rasa
gembira sehingga kegembiraan kita ini akan membuat kita
bisa melaksanakan ibadah Ramadhan nanti dengan ringan
meskipun sebenarnya ibadah Ramadhan itu berat.

Kegembiraan kita terhadap datangnya bulan Ramadhan harus
kita tunjukkan dengan berupaya semaksimal mungkin
memanfaatkan Ramadhan tahun sebagai momentum untuk
mentarbiyyah (mendidik) diri, keluarga dan masyarakat
kearah pengokohan atau pemantapan taqwa kepada Allah Swt,
sesuatu yang memang amat kita perlukan bagi upaya meraih
keberkahan dari Allah Swt bagi bangsa kita yang hingga
kini masih menghadapi berbagai macam persoalan besar. Kita
tentu harus prihatin akan kondisi bangsa kita yang sedang
mengalami krisis, krisis yang seharusnya diatasi dengan
memantapkan iman dan taqwa, tapi malah dengan menggunakan
cara sendiri-sendiri yang akhirnya malah memicu
pertentangan dan perpecahan yang justeru menjauhkan kita
dari rahmat dan keberkahan dari Allah Swt.

Manfaat menahan lapar

Pernahkah anda suatu ketika merasakan lapar yang amat sangat? Atau anda saat ini sedang dilanda kesulitan hidup serba kekurangan sehingga terpaksa makan satu kali sehari dan anda jarang merasa kenyang dan terlalu sering kelaparan. Atau anda memang merupakan orang yang gemar berpuasa dan menahan lapar. Terlepas bagaimana keadaan anda, tahukah anda bahwa menahan lapar banyak sekali mendatangkan manfaat. Baik manfaat jasmani maupun manfaat rohani.

Imam Ghazali rah.a. berkata bahwa menahan lapar mengandung sepuluh faedah, yaitu :

Pertama, mudah memperoleh kebersihan hati, menjadi cerdas dan terbuka mata hati. Sebab apabila seseorang itu makan kenyang, maka ia akan malas dan cahaya hatinya akan hilang. Otaknya dikuasai sejenis demam yang berpengaruh ke hati. Pemikirannya menjadi lemah. Bahkan jika seorang anak-anak biasa makan kenyang, maka daya ingatnya menjadi lemah, dan daya nalarnya akan berkurang.

Abu Sualaiman Darani rah.a. berkata, “Biasakanlah dirimu menahan lapar, karena dengan menahan lapar itu nafsumu akan terkawal, hatimu menjadi lembut, dan ilmu langit akan didapat.”

Syibli rah.a. berkata, “Satu hari yang di dalamnya aku menahan lapar semata-mata karena Allah, maka dalam hari itu aku memperoleh satu pintu i’tibar dan hikmah pada diriku.” Inilah sebabnya Luqman al Hakim menasihati anaknya, “Wahai anakku, apabila perut seseorang itu penuh, maka pemikirannya akan tertidur, hikmahnya menjadi bisu, dan anggota-anggota badannya menjadi malas untuk beribadah.”

Abu Yazid al Bustami rah.a. berkata, “Lapar adalah seperti awan. Apabila seseorang itu lapar, maka awan itu akan menurunkan hujan hikmah ke dalam hatinya.”

Kedua, hati menjadi lembut dan mudah terpengaruh dzikir dan amal shalih lainnya. Biasanya, walau pun seseorang itu berdzikir dengan tawajjuh, tetapi hatinya tidak dapat merasakan kemanisan dzikir tersebut dan tidak terpengaruh olehnya. Apabila keadaan hati seseorang itu lembut, maka akan merasakan kemanisan dzikir, juga akan terasa olehnya kelezatan doa dan munajat. Abu Sulaiman Darani rah.a. berkata, “Aku merasakan ibadahku yang paling lezat ialah ketika perutku menyentuh pinggangku disebabkan kelaparan yang amat sangat.” Junaid Baghdadi rah.a. berkata, “Seseorang yang meletakkan sebungkus makanan antara dadanya dan Allah Swt., bagaimana ia akan memperoleh kemanisan bermunajat kepada Allah Swt?”

Ketiga, memperoleh sifat tawadhu dan rendah diri. Kesombongan yang merupakan puncak kedurhakaan dan kelalaian akan lenyap, karena nafsu tidak dapat dijaga ketat, kecuali dengan menahan lapar. Manusia tidak dapat melihat kemuliaan dan kehebatan Rabbnya, selama ia tidak melihat aib dan kehinaan nafsunya sendiri. Seseorang itu hendaknya sering menahan lapar, agar dapat bertawajjuh kepada Rabbnya dengan penuh semangat. Inilah sebabnya mengapa ketika Allah Swt. menawarkan kepada Rasulullah saw. untuk menjadikan bukit di Makkah menjadi emas, maka Rasulullah saw. menyatakan, “Tidak, aku ingin makan sehari dan lapar pada hari berikutnya, agar pada hari aku mengalami lapar, maka aku dapat bersabar dan meminta kepada-Mu dengan merendahkan diriku di hadapan-Mu; ketika aku makan, aku dapat bersyukur kepada-Mu.”

Keempat, mendatangkan sifat tidak melupakan orang lain yang terkena musibah kesusahan atau kelaparan. Orang yang makan kenyang, tidak akan dapat sedikit pun merasakan atau membayangkan apa yang dialami oleh orang-orang miskin yang kelaparan.

Nabi Yusuf a.s. pernah ditanya, “Khazanah bumi ada di dalam genggaman tuan, mangapa tuan masih menahan lapar?”

Beliau menjawab, “Aku takut jika perutku kenyang, lalu aku melupakan orang-orang yang lapar.”

Seseorang yang lapar dan haus maka ia dapat memperbaharui ingatannya mengenai kelaparan dan kehausan di hari Kiamat. Mudah mendatangkan rasa rakut kepada azab Allah Swt. dan mudah mengingat hari yang ketika itu ia akan merasakan kelaparan yang sangat dahsyat, lalu ia diberi makanan (buah yang penuh duri dan pahit) yang akan tersangkut di kerongkongannya serta diberi minum darah dan nanah dari luka-luka para penghuni neraka.

Kelima, yang terpenting yaitu akan selamat dari perbuatan dosa. Sebab perut yang kenyang adalah puncak syahwat, sedangkan lapar dapat menghancurkan segala jenis syahwat. Orang yang dikuasai nafsunya adalah orang yang malang. Kuda yang liar dan sulit diatur hanya bisa dikendalikan jika ia dibuat lapar. Jika ia banyak makan dan minum, maka ia sulit diatur. Demikian juga nafsu.

Seorang ahli wara’ ditanya, “Dalam usia yang sangat tua ini, mengapa anda tidak manjaga kesehatan tubuh (dengan memakan makanan yang menyehatkan badan)?” Ia menjawab, “Nafsu bergerak cepat ke arah syahwat. Aku khawatir, ia akan menjeratku dengan dosa. Sebab itulah aku lebih suka memberikan kesusahan kepadanya daripada ia menjeratku dengan perbuatan dosa.”

Aisyah r.ha. berkata, “Permulaan bid’ah kaum muslim setelah Rasulullah saw. wafat ialah makan kenyang. Apabila perut manusia penuh (kenyang), maka nafsu mereka menuju ke arah duniawi.”

Faedah yang dibahas ini bukanlah satu faedah saja, tetapi mengandung kumpulan banyak faedah. Faedah yang terendah ialah dapat meninggalkan syahwat kemaluan dan berkata sia-sia. Inilah satu-satunya penyebab manusia selamat dari mengumpat, berdusta, mencela dan mengadu domba. Apabila makan kenyang, maka hati manusia pun ingin banyak bicara. Dan ketika ia banyak bicara, maka ucapannya biasanya akan menyinggung kehormatan orang lain. Rasulullah saw. bersabda bahwa kebanyakan manusia akan masuk neraka karena menyalahgunakan ucapannya. Begitu juga syahwat kemaluan, ia akan membinasakan manusia. Hal itu sudah jelas dan tidak perlu diuraikan lagi.

Apabila perut manusia kenyang, maka sukar untuk menjaga hawa nafsu kemaluan; jika ada rasa takut kepada Allah, maka manusia akan dapat menjaga kemaluannya. Namun dosa pandangan mata akan terjadi, sedangkan Rasulullah saw. bersabda bahwa pandangan mata pun berzina, sebagaimana kemaluan berzina. Dan andai pun ia dapat menjaga pandangan matanya, namun hal itu tetap terlintas dalam fikirannya, sehingga dapat menghilangkan kemanisan bermunajat kepada Allah. Terkadang, khayalan jahat ini terlintas ketika shalat.

Pembahasan lidah dan kemaluan di sini hanya sekedar contoh. Sebenarnya, dosa semua anggota tubuh adalah berasal dari makan kenyang.

Keenam, apabila makan kurang, maka tidurpun akan kurang, sehingga memudahkan bangun malam. Seseorang yang makan kenyang, maka ia akan merasa haus, dan jika ia banyak minum air, maka ia akan tidur nyenyak. Masyaikh berkata, “Jangan banyak makan, nanti banyak minum air. Apabila banyak minum air, akan banyak tidur dan lebih lama, sehingga merugikan diri sendiri.”

Tujuh puluh orang ahli hikmah sepakat, bahwa apabila banyak minum air, maka tidur pun akan lebih lama. Dan jika tidur lebih lama, maka sebagian usianya akan habis begitu saja. Kehilangan shalat tahajjud adalah suatu kerugian yang diakibatkan oleh tidur lama. Apabila tidur lama-lama, maka badan akan menjadi lemas dan malas, dan hati akan berkarat. Jika ada isteri, maka akan terjadi hadats besar. Jika mandi besar pada masa tahajjud, maka waktu akan habis begitu saja.

Ketujuh, kemampuan untuk beribadah akan datang dengan mudah. Apabila makan kenyang, maka akan datang kemalasan sebagai pengahalang ibadah. Untuk urusan makan saja, memerlukan waktu yang lama. Jika makanan itu harus dimasak, diperlukan waktu yang lebih lama lagi. Setelah makan perlu membasuh tangan, mencukil gigi, bangun berulang kali untuk minum. Untuk hal-hal tersebut, telah menghabiskan waktu begitu saja. Jika masa-masa itu digunakan untuk mengingat Allah dan mengerjakan ibadah-ibadah yang lainnya, maka betapa besar manfaat yang akan diperoleh.

Sirri Saqti rah.a berkata, “Aku melihat al Jurjani sedang makan tepung goreng saja. Aku bertanya mengapa ia hanya memakan tepung goreng. Ia menjawab, “Setelah aku hitung waktu untuk mengunyah dan menelan setiap makanan itu, ternyata dalam waktu tersebut bisa untuk membaca Subhanallah sebanyak 70 kali. Oleh karena itu sejak 40 tahun, aku tidak makan roti lagi, karena untuk mengunyah dan menelannya, memerlukan waktu yang lama.”

Pada hakikatnya setiap pernafasan manusia adalah sangat berharga dan perlu dijaga untuk simpanan di akhirat. Caranya hanyalah dengan menggunakan masa hidup ini untuk berdzikir dan ibadah lainnya. Disamping itu apabila banyak makan, maka wudhu akan mudah menjadi batal, dan sering buang air. Akibatnya, seseorang tidak akan dapat duduk lama di dalam masjid, dan akan sering keluar masjid untuk buang air atau berwudhu. Barangsiapa biasa menahan lapar, maka mereka akan mudah berpuasa, beri’tikaf, senantiasa menjaga wudhu, menghemat waktu makan, dan untuk ibadah lainnya. Jadi betapa banyak faedahnya, dan hal ini hanya akan didapatkan jika mengurangi makan. Barangsiapa lalai dan tidak menghargai agama, maka mereka tidak akan menghargai masalah ini. Mereka berpuas hati dengan kehidupan dunia yang fana ini dan tidak mengetahui apa itu akhirat.

Kedelapan, dengan mengurangi makan, akan mendapatkan kesehatan tubuh. Kebanyakan penyakit berasal dari banyak makan. Apabila banyak makan, maka lemak akan berkumpul di dalam usus dan urat, akibatnya timbul bermacam-macam penyakit, sehingga terhalang untuk beribadah, dan hati senantiasa gelisah, sehingga menghalangi dzikir dan fikir. Di samping itu, perlu makan obat, terpaksa berpantang, harus menemui dokter, memeriksa tekanan darah, memeriksa tinja. Pendek kata, mereka akan terperangkap dalam banyak peraturan akibat banyak makan dan tentu karena masalah-masalah ini memerlukan banyak uang. Belum lagi, kesusahan dan penderitaannya. Hanya orang yang dapat menahan laparlah yang selamat dari musibah ini.

Dikisahkan, bahwa suatu ketika khalifah Harun al Rasyid rah.a. mengumpulkan empat pakar orang tabib. Yang pertama dari Hindustan, yang kedua dari Rum, yang ketiga dari Iraq, dan yang keempat dari Sawad. Dia berkata kepada keempat tabib tersebut, “Beritahukanlah kepadaku suatu obat yang tidak membahayakan sedikitpun.” Tabib Hindustan menjawab, “Menurut saya obat yang tidak berbahaya adalah Ihlailaj Aswad.“ Tabib Rum menjawab, “Saya rasa obat itu ialah Habbur Rasyadul Abyadh.” Tabin Iraq menjawab, “Pendapat saya, air panaslah yang tidak membahayakan apa-apa.” Tabib dari Sawad menjawab, “Semua itu salah. Ihlailaj Aswad akan mengacau perut, dan ia sendiri merupakan puncak dari segala penyakit (dan menurut Maulana Muhammad Zakariyya rah.a. zat itu akan membahayakan jantung) dan air panas akan mengendurkan perut.” Ketiga tabib itu berkata, “Sekarang, beritahukanlah obat apa yang tidak membahayakan sedikitpun.” Tabib dari Sawad menjawab, “Janganlah makan selama tidak sangat lapar atau sangat ingin makan. Dan berhentilah makan ketika masih ingin makan.” Maka ketiga tabib itu pun sepakat.”

Rasulullah saw. bersabda bahwa sebaiknya sepertiga bagian perut diisi dengan makanan, sepertiga diisi dengan air, dan sepertiga lagi dibiarkan kosong untuk udara. Ketika hadits ini didengar oleh seorang hakim filsafat, ia terperanjat dan berkata, “Aku tidak pernah mendengar perkataan yang demikian tepat dan baik untuk mengurangi makan, hingga hari ini, sebagaimana ucapan ini.” Tidak ragu lagi bahwa ini adalah kata-kata ahli hikmah.”

Kesembilan, mengurangi makan dapat mengurangi pengeluaran uang. Banyak makan menyebabkan banyak pengeluaran. Untuk menanggung perbelanjaan yang membengkak, terpaksa harus mencari pendapatan tambahan, baik dengan cara yang dibenarkan syari’at ataupun meminta-minta kepada orang lain.

Seorang ahli hikmah berkata, “Kebanyakan keperluanku telah aku sempurnakan dengan cara meninggalkannya. Dengan cara demikian aku merasa tenang dan tawajjuh.” Seorang ahli hikmah lainnya berkata, “Untuk menunaikan satu keperluan, jika perlu aku harus berhutang. Oleh karena itu aku berhutang pada nafsuku dengan cara memahamkan kepada nafsuku, bahwa nanti aku akan membayar hutangku itu kepadamu. Yakni keinginan nafsuku ketika itu aku biarkan sebagai hutangku padanya, dan aku akan membayarnya lain waktu.”

Apabila Ibrahim bin Adham rah.a. memerlukan sesuatu, maka ia akan memulai mengutuknya dan menghibahkan kepada kawan-kawannya, bahwa ia sudah memutuskan hubungannya dengan benda itu.

Penyebab terbesar kebinasaan seseorang itu ialah tamak terhadap dunia. Tamak berasal dari perut dan kemaluan. Kekuatan kemaluan juga disebabkan oleh ketamakan perut. Jika seseorang mengurangi makan, ia akan selamat dari musibah ini. Hanya orang yang dikaruniai taufiq oleh Allah sajalah yang bernasib baik.

Kesepuluh, mengurangi makan akan menyebabkan banyak bersedekah, mengutamakan orang lain, berkasih sayang, dan hemat makanan, karena kurang makan akan memudahkan seseorang untuk bersedekah kepada anak yatim, fakir miskin, dan yang ditimpa bencana. Inilah di antara bekal yang akan menjadi naungannya pada hari Kiamat. Rasulullah saw. bersabda, “Manusia akan berada di bawah naungan sedekahnya pada hari Kiamat. Jika seseorang banyak makan, maka setelah berubah menjadi najis (tinja), akan terkumpul di tempat busuk. Sedangkan yang tersimpan di khazanah Allah akan berguna selama-lamanya. Sedangkan yang menjadi najis akan musnah. Sabda Nabi saw. sebelumnya, yaitu manusia banyak mengatakan, “Hartaku, hartaku….. .” Padahal harta yang sebenarnya hanyalah tiga hal saja, yaitu: (1) yang telah ia selamatkan melalui sedekah; (2) yang telah habis ia makan; dan (3) yang telah dipakai sampai usang. Selain dari tiga hal itu, harta adalah milik orang lain dan ahli warisnya, dan ia sendiri tidak memilki apapun di dalamnya.

Di samping itu masih banyak keutamaan sedekah, dan sepuluh manfaat mengurangi makan telah dibahas secar ringkas. Setiap faedah itu mengandung banyak faedah-faedah yang lain. (Ihya)

Perlu diperhatikan satu hal yaitu tidak diragukan lagi bahwa semua kelebihan ini adalah benar. Barangsiapa yang diberi taufiq oleh Allah Swt. untuk mengamalkannya, tentu ia adalah orang yang sangat beruntung dan dapat menikmati kebahagiaan dunia dan agama, serta memperoleh derajat yang tinggi di sisi Allah di akhirat kelak.

Namun sangat perlu diperhatikan dan dipertimbangkan mengenai kemampuan seseorang untuk menahan lapar. Jangan sampai seperti ‘burung gagak yang mencoba menjadi itik lalu melupakan kepandaiannya sendiri.’ Ketika seseorang mencoba untuk mendapatkan yang lebih, mungkin ia akan kehilangan sesuatu. Ia mampu untuk mendapat sesuatu, walaupun dalam keadaan yang serba kurang. Oleh karena itu, walaupun harus memberi semangat kepada orang lain dalam masalah ini, namun berusahalah untuk memotivasi diri sendiri dengan mengamalkannya sebatas kemampuan. Jika orang sakit harus mengangkat beban yang berat, maka ia akan lebih cepat mati. Sedangkan kita adalah penderita penyakit rohani. Rohani kita telah dimatikan oleh jasmani dan anggota badan. Oleh sebab itu, dangan keinginan, usaha, semangat, dan kesungguhan demi kesehatan, hendaklah kita tidak sekali-kali melakukan perbuatan yang memperburuk keadaan kita, di mana hal itu sudah terjadi sekarang.

Imam Ghazali rah.a. berkata, “Hendaknya kebiasaan mengurangi makan dilakukan secara perlahan-lahan. Orang yang biasa banyak makan, kemudian tiba-tiba ia harus mengurangi makan, maka ia tidak akan dapat bertahan. Ia akan menjadi lemah dan bertambah susah. Karena itu dengan perlahan-lahan dan mudah, hendaknya perkara ini dilaksanakan. Misalnya, jika seseorang biasa makan dua piring roti, maka dari satu piring roti ia kurangi sepersepuluhnya setiap hari, sehingga ia terbiasa mengurangi separuh makanan dalam masa satu bulan (jika sukar untuk mengurangi sepersepuluhnya, maka dikurangi seperempat puluhnya)

Demikianlah manfaat dari menahan lapar, sangat besar dan sangat berfaedah. Setelah memahami perkara ini apakah kita pantas untuk berkecil hati dan putus asa serta selalu mengeluh jika di meja makan kita tidak tersedia sedikitpun makanan untuk dimakan. Mungkin setelah mempelajari dan memahami perkara ini anda akan semangat untuk berpuasa dan menahan perut anda dari masuknya makanan yang berlebihan. Serta anda menjadi lebih bersabar lagi menghadapi cobaan hidup yang serba kekurangan. Yakinlah bahwa Allah tak akan akan menyia-nyiakan kita sebagai hamba-Nya yang dikasihi. Semoga Allah Swt. senantiasa memberikan taufiq-Nya kepada kita semua sehingga kita mampu mengamalkan perkara ini. Dan semoga Allah Swt. senantiasa mengampuni saya yang penuh dengan dosa.

Cara belajar individu


setiap individu adalah unik. Artinya, ia memiliki perbedaan antara yang satu dan yang lain. Perbedaan itu bermacam-macam, mulai dari perbedaan fisik, pola berpikir, sampai cara merespons atau mempelajari hal baru. Dalam hal belajar, tiap-tiap individu memiliki kelebihan dan kekurangan dalam menyerap pelajaran.

Dalam dunia pendidikan dikenal berbagai metode untuk dapat memenuhi tuntutan perbedaan individu. Di negara maju sistem pendidikan bahkan dibuat sedemikian rupa sehingga individu dapat bebas memilih pola pendidikan yang sesuai karakteristik dirinya. Di Indonesia, kita seringkali mendengar keluhan dari orangtua yang merasa sudah melakukan berbagai cara untuk membuat anaknya menjadi “pintar”.

Orangtua berlomba menyekolahkan anaknya ke sekolah terbaik. Si anak diikutkan dalam kursus atau les privat, yang terkadang menyita habis waktu.

Namun, usaha itu seringkali tidak membuahkan hasil seperti yang diharapkan, bahkan justru menimbulkan masalah bagi anak dan remaja.

Apa sebenarnya yang terjadi? Mengapa anak-anak tidak kunjung pintar? Salah satu faktor penyebabnya ketidaksesuaian cara belajar sang anak dengan metode belajar yang diterapkan dalam pendidikannya.

Cara belajar itu, kombinasi dari bagaimana individu menyerap, mengatur, dan mengelola informasi.

Otak Pusat Belajar

Otak manusia merupakan kumpulan massa protoplasma yang paling kompleks yang ada di alam semesta. Satu-satunya organ yang dapat mempelajari dirinya dan jika dirawat baik dalam lingkungan yang menimbulkan rangsangan memadai. Otak dapat berfungsi aktif dan reaktif selama lebih dari seratus tahun.

Otak inilah yang menjadi pusat belajar sehingga harus dijaga baik seumur hidup agar terhindar dari kerusakan.

Menurut MacLean, otak manusia memiliki tiga bagian dasar yang seluruhnya dikenal sebagai triune brain/three in one brain. Bagian pertama, batang otak, bagian kedua sistem limbik dan yang ketiga neokorteks. Batang otak bertanggung jawab atas fungsi motorik-sensorik-pengetahuan fisik yang berasal dari pancaindra. Perilaku yang dikembangkan bagian ini untuk mempertahankan hidup.

Di sekeliling batang otak terdapat sistem limbik yang berfungsi menyimpan perasaan, pengalaman yang menyenangkan, memori dan kemampuan belajar.

Sistem ini juga mengatur bioritme tubuh seperti pola tidur, lapar, haus, tekanan darah, jantung, gairah seksual, temperatur, kimia tubuh, metabolisme, dan sistem kekebalan.

Sistem limbik adalah panel kontrol dalam penggunaan informasi dari indra penglihatan, pendengaran, sensasi tubuh, perabaan, penciuman sebagai input yang kemudian informasi disampaikan ke pemikir dalam otak yaitu neokorteks.

Neokorteks adalah tempat bersemayamnya pusat kecerdasan manusia. Bagian inilah yang mengatur pesan yang diterima melalui penglihatan, pendengaran dan sensasi tubuh manusia. Proses penalaran, berpikir intelektual, pembuatan keputusan, perilaku normal, bahasa, kendali motorik sadar, dan gagasan nonverbal. Dalam neokorteks ini, kecerdasan lebih tinggi berada, di antaranya linguistik, matematika, spasial/visual, kinestetik/perasa, musikal, dan interpersonal.

Karakteristik Cara Belajar

Berdasarkan kemampuan otak, cara belajar individu dapat dibagi dalam tiga kategori. Ketiga kategori itu cara belajar visual, auditorial, dan kinestetik yang ditandai dengan ciri-ciri perilaku tertentu. Pengategorian ini tidak berarti, individu hanya yang memiliki salah satu karakteristik cara belajar tertentu sehingga tidak memiliki karakteristik cara belajar yang lain.

Dengan kata lain, jika sang individu menemukan metode belajar sesuai karakteristik dirinya, akan cepat ia menjadi “pintar”. Dengan demikian, kursus atau les privat intensif tidak diperlukan lagi.

Ciri-ciri perilaku individu dengan karakteristik cara belajar adalah sebagai berikut.

1. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar visual individu, yang memiliki kemampuan belajar visual yang baik. Hal tersebut ditandai ciri-ciri berdasarkan asosiasi visual, memiliki kemampuan mengeja huruf dengan sangat baik; biasanya tidak mudah terganggu oleh keributan atau suara berisik ketika sedang belajar; merupakan pembaca yang cepat dan tekun; lebih suka membaca daripada dibacakan; membutuhkan penjelasan menyeluruh tentang tujuan dan berbagai hal lain yang berkaitan; dan lebih suka mendemonstrasikan sesuatu daripada berpidato/berceramah.

2. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar auditorial individu yang memiliki kemampuan belajar auditorial yang baik. Ini ditandai ciri-ciri perilaku mudah terganggu oleh keributan, lebih senang mendengarkan daripada membaca, jika membaca lebih senang membaca dengan suara keras, berbicara fasih, lebih menyukai seni musik dibandingkan seni yang lainnya, belajar mendengarkan dan mengingat apa yang didiskusikan daripada apa yang dilihat, berdiskusi dan menjelaskan sesuatu panjang lebar.

3. Karakteristik perilaku individu dengan cara belajar kinestetik individu yang memiliki kemampuan belajar kinestetik yang baik, ditandai ciri-ciri perilaku berdiri dekat ketika sedang berbicara dengan orang lain, belajar melalui praktik langsung atau manipulasi menghafalkan sesuatu dengan cara berjalan atau melihat langsung, menggunakan jari untuk menunjuk kata yang dibaca ketika membaca, banyak menggunakan bahasa tubuh (nonverbal), tidak dapat duduk diam di suatu tempat, sulit membaca peta, menyukai kegiatan yang menyibukkan (secara fisik).

Dengan melihat cara belajar yang paling menonjol dari diri seseorang, orang tua yang bersangkutan (yang sudah memiliki pemahaman yang cukup tentang karakter cara belajar dirinya), diharapkan ini dapat bertindak secara arif dan bijaksana dalam memilih metode belajar yang sesuai.

Bagi remaja yang sulit belajar, cobalah mulai merenungkan dan mengingat-ingat apa karakteristik belajar Anda yang paling efektif. Setelah itu, cobalah membuat rencana atau persiapan yang merupakan kiat belajar Anda, sehingga dapat mendukung agar kemampuan dapat dikembangkan. Salah satu cara yang bisa digunakan dengan memanfaatkan berbagai media pendidikan seperti tape recorder, video, atau gambar

Suasana Hati


anda tidak dapat mengetahui lamanya hidup
namun anda dapat mengendalikannya
seperti yang anda inginkan
anda tidak dapat mengendalikan cuaca
namun anda dapat mengendalikan suasana hati
anda dapat mengubah penampilan
namun bukankah anda dapat tersenyum
anda tidak dapat menguasai orang lain
namun anda dapat mengendalikan diri anda
anda tidak dapat meramalkan hari esok
namun anda dapat memanfaatkan ini dengan bijaksana
anda tidak dapat memenangkan semua hal
namun anda dapat berihtiar sekuat tenaga untuk meraihnya

Selasa, 15 September 2009

cara mudah membuat atasan senang


Kenali dulu kemampuan dimana letak kekuatan yang berguna bagi perusahaan, buat daftar prestasi dan keterampilan, Fokus dalam pekerjaan, Bersikap positif dan percaya diri, Yang jelas ga banyak komentar

5 Tipe yang disukai atasan

Banyak karyawan yang merasa sudah bekerja maksimal, tapi saat dipanggil untuk promosi, nama mereka tidak tertera. Saat penyesuaian gaji kepada karyawan, bukan mereka juga yang dipanggil. Lalu dimana sebenarnya kesalahan karyawan ini? Atau mengapa ‘masalah’ ini menimpa Anda? Hal-hal seperti di atas dapat terjadi karena bisa jadi Anda belum melakukan ’semuanya’ yang dituntut secara tidak tertulis oleh atasan kepada bawahannya. Untuk ‘memperluas’ wawasan Anda mengenai bagaimana sebenarnya tipe karyawan yang disukai oleh para atasan,

Anda bisa menyimak saran berikut:

1. Karyawan dengan inisiatif tinggi

Inisiatif yang tinggi adalah faktor vital yang diperlukan dalam diri seorang individu yang telah menjadi pekerja kantoran. Selain baik untuk dirinya, lewat inisiatiflah, kontribusi karyawan akan sangat terasa, terutama dalam memperingan beban kerja si atasan. Terkadang hal-hal sepele yang tidak terpikirkan dapat sangat membantu

2. Karyawan bebas gosip

Gosip itu menyenangkan apabila dilakukan di tempat yang tepat. Tapi apabila dilakukan di kantor, jangan harap pujian bakal datang akrena Anda telah merasa ’sukses’ membawa berita baru untuk rekan sekantor. Walau kita kerap tak terasa, ternyata hal ini sering dikeluhkan oleh atasan terhadap anak buahnya yang sangat antusias mencuri waktu bergosip di tengah-tengah waktu kerja. Dari tiga orang bawahan, jika terdapat satu orang yang tak pernah ada di mejanya saat atasan membutuhkannya, dapat dipastikan karyawan ini termasuk karyawan yang bermasalah dengan atasannya. Terlebih lagi jika ternyata kebiasaan karyawan yang satu itu bertengger di meja temannya dan sibuk berkomat-kamit untuk bergosip. Selain tidak optimal produktifitasnya, lama kelamaan atasan tentu lebih tenang dan senang menugaskan bawahan yang dua lainnya

3. Karyawan yang luwes bekerja dalam team

Karyawan yang menjadi penyebab tidak dapat dipenuhinya sebuah deadline karena ia tidak bersedia berkompromi untuk satu hal demi kelancaran tugas dalam tim adalah salah satu ciri karyawan yang bermasalah. Atasan tidak akan memasukkan nama Anda dalam daftar karyawan yang berperforma baik jika ia adalah seorang yang susah diajak bekerja sama dalam tim

4. Karyawan yang bekerja secara efisien

Bawahan yang melakukan pekerjaan dengan cepat dan efisien, yang tidak perlu menghabiskan waktu berlama-lama untuk mengerjakan satu jenis tugas sangat disenangi oleh para atasan. Apalagi yang melibatkan saya untuk mengingatkan deadline untuk pekerjaannya sendiri. Usahakan bekerja secara sistematis dan berdasarkan skala prioritas agar target Anda terpenuhi. Jika terlalu banyak pekerjaan yang datang secara bersamaan, jangan segan menanyakan kepada atasan mana yang mesti Anda kerjakan terlebih dulu

5. Karyawan yang tanggap terhadap instruksi atasan

Banyak karyawan yang tidak cepat tanggap atau salah menginterpretasikan instruksi atasan. Pergunakan ilmu ‘mendengar’ seoptimal mungkin saat atasan mendelegasikan satu pekerjaan kepada Anda. Simpulkan instruksinya sekali lagi sebelum Anda meninggalkan ruangannya agar tidak terjadi salah interpretasi.